Mengidap Penyakit Aneh, Tinja Bocah Ini Keluar di Dalam Perut

Grace Anna Rodgers
 (abcnews.go.com)
Semua orang tua mendambakan anaknya hidup secara sehat, normal seperti anak-anak lainnya. Angie Rodgers (40) ibu dari balita Grace Anna Rodgers tidak menyangka kalau anaknya akan mengidap suatu penyakit langka yang disebut Sindrom Conradi-Hunermann. Ia tidak bisa mendengar dan menderita skoliosis (kelainan tulang belakang) yang mengancam hidupnya.

Sejak usianya 16 bulan, Grace Anna Rodgers yang memiliki rambut ikal pirang ini termasuk anak yang ceria ceria. Ia senang bernyanyi. Bahkan pada 2013 lalu, ia sempat populer di situs YouTube karena menyanyikan lagu 'Your Are My Sunshine to Hallelujah' yang dilihat hampir 350.000 orang di seluruh dunia.

Ibu sang bayi yakni  Angie Rodgers (40) mengatakan, Grace termasuk anak yang cerdas tapi tidak bisa berjalan. Namun ia sudah bisa bernyanyi bahkan sebelum ia mulai berbicara.

"Grace memang lahir melalui operasi caesar karena mekonium atau tinja bayi keluar di dalam perut sehingga mengancam jiwa bayi. Ia anak yang habat karena dapat bertahan hidup pada 2012 setelah melakukan operasi rumit akibat paru-parunya yang rusak," kata Angie, seperti ditulis ABCNews, Jumat (24/1/2014).

Setelah pulang dari rumah sakit, sekitar 16 bulan kemudian, gadis kecil ini mengaku sangat senang menyanyi. Demikian kata sang Ibu.

Penyakit langka yang bernama Sindrom Conradi-Hunermann disebabkan karena genetik yang ditandai dengan kelainan tulang, kelainan kulit dan katarak. Penyakit ini memang banyak dialami oleh anak perempuan, tapi bila ada anak laki-laki yang lahir dengan penyakit ini, biasanya ia tidak akan bertahan hidup dalam waktu lama.

Gangguan tersebut diperkirakan dialami oleh satu dari 400.000 bayi yang baru lahir di dunia. Gejala dan tingkat keparahan dapat bervariasi antara individu. Tapi gejala yang umum adalah katarak, skoliosis, rambut kasar dan kulit kulit kepala yang keras.

Harapan hidup bagi penderita sindrom Conradi-Hunermann memang tidak lebih lama dibandingkan orang lain. tapi ia dapat bertahan hidup asalkan tidak memiliki skoliosis parah yang memengaruhi jantung dan fungsi paru-paru. Demikian menurut juru bicara Genetic and Rare Diseases Information Center. (liputan6.com)