Masjid Quba- Masjid pertama yang dibangun Nabi Muhammad SAW


Masjid Quba
Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW pada tahun 1 Hijriyah atau 622 Masehi di Quba. Masjid ini dibangun saat Nabi Muhammad SAW pernah singgah di Kuba di tengah perjalanan dari Makkah ke Madinah.

Quba adalah daerah yang penuh dengan kebun kurma, jaraknya kira-kira sekitar 5 km di sebelah tenggara kota Madinah. Dalam Al Qur'an disebutkan bahwa masjid Quba adalah mesjid yang dibangun atas dasar takwa (Surat At Taubah:108).

Daerah ini dikenal cukup sejuk, kanan kiri masjid dipenuhi kebun kurma. Di sekeliling masjid juga banyak orang berjualan kurma berbagai jenis, termasuk kurma kurma Ajwa yang di Indonesia dikenal dengan istilah kurma Nabi.

Dari luar Masjid ini terlihat sangat kokoh dengan warna dominan putih. Kubah besar dan empat menara yang menjulang tinggi semakin memperkokoh bangunan masjid yang sangat bersejarah ini.

Kesejukan langsung terasa saat kaki menginjak karpet merah nan empuk di Masjid Quba. Tentu saja karena AC yang cukup banyak dihembuskan dari sudut-sudut ruangan. Langit-langit masjid banyak dihias ukiran-ukiran dan tulisan-tulisan ayat suci Alquran melingkar di setiap kubahnya.


Sejarah

Allah s.w.t memuji masjid ini dan orang yang mendirikan shalat di dalamnya dari kalangan penduduk Quba' dengan Firman-Nya:

Sesungguhnya masjid itu yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut bagimu (Hai Muhammad) bersembahyang di dalamnya. Di dalamnya terdapat orang-orang yang ingin membersihkan diri.......(At Taubah, 108).

Masjid ini telah beberapa kali mengalami renovasi. Khalifah Umar bin Abdul Aziz adalah orang pertama yang membangun menara masjid ini. Sakarang renovasi masjid ini ditangani oleh keluarga Saud. Mengutip buku berjudul Sejarah Madinah Munawarah yang ditulis Dr Muhamad Ilyas Abdul Ghani, masjid Quba ini telah direnovasi dan diperluas pada masa Raja Fahd ibn Abdul Aziz pada 1986. Renovasi dan peluasan ini menelan biaya sebesar 90 juta riyal yang membuat masjid ini memiliki daya tampung hingga 20 ribu jamaah.


Bangunan masjid Quba

Meskipun sangat sederhana, masjid Quba boleh dianggap sebagai contoh bentuk dari pada masjid-masjid yang didirikan orang di kemudian hari. Bangunan yang sangat bersahaja itu sudah memenuhi syarat-syarat yang perlu untuk pendirian masjid. Ia sudah mempunyai suatu ruang yang persegi empat dan berdinding di sekelilingnya.

Di sebelah utara dibuat serambi untuk tempat shalat yang bertiang pohon korma, beratap datar dari pelepah dan daun korma, bercampurkan tanah liat. Di tengah-tengah ruang terbuka dalam masjid yang kemudian biasa disebut sahn, terdapat sebuah sumur tempat wudhu, mengambil air shalat. Kebersihan terjaga, cahaya matahari dan udara dapat masuk dengan leluasa.

Masjid ini memiliki 19 pintu. Dari 19 pintu itu terdapat tiga pintu utama dan 16 pintu. Tiga pintu utama berdaun pintu besar dan ini menjadi tempat masuk para jamaah ke dalam masjid. Dua pintu diperuntukkan untuk masuk para jamaah laki-laki sedangkan satu pintu lainnya sebagai pintu masuk jamaah perempuan. Diseberang ruang utama mesjid, terdapat ruangan yang dijadikan tempat belajar mengajar.


Panduan di masjid Quba
  • Saat akan memasuki bagian dalam masjid, sebaiknya memperhatikan petunjuk di dinding luar masjid. Itu adalah penunjuk pintu masuk yang dikhususkan bagi jamaah laki-laki atau perempuan. Akan terpampang pada sebuah plakat yang ditempelkan ke dinding pintu masuk untuk jamaah laki-laki maupun perempuan. 
  • Tidak diperbolehkan mengambil gambar di dalam masjid.
  • Tidak boleh mer0k0k
  • Tidak boleh menggunakan ponsel.