Di Kerinci ada Batu Berumur 12 Ribu Tahun

batu tua kerinci
Batu tua Kerinci. Sekilas mirip lesung
digunakan untuk menumbuk biji-bijian.

Di Kerinci, Desa Muak, ada batu menhir yang sangat tua, konon batu tertua cuma ada 2 di Dunia.

batu tua belah kerinci
Batu Patah diperkirakan berumur 12 ribu tahun lebih
Batu tersebut umurnya mencapai sekitar 12.000 tahun, batu ini bernama Batu Patah, yang didampingi batu lain dengan ukiran kuda.

Batu Patah diperkirakan berumur 12 ribu tahun lebih. Batu ini ditemukan pada tahun 1973. Ini batu peninggalan zaman Megalitikum yang sangat langka, hanya dua di dunia. Satu di India dan satunya lagi di Kerinci.

Batu ini terletak di Desa Muak, 3 km dari Danau Kerinci. Sekilas mirip lesung digunakan untuk menumbuk biji-bijian.

batu tua belah kerinci
Batu Patah
Menurut Tambo Minangkabau, Tanah Kerinci merupakan bagian dari rantau Minangkabau. Dalam tambo tersebut dikatakan bahwa rantau pesisir Alam Minangkabau meliputi wilayah-wilayah sepanjang pesisir barat Sumatera bagian tengah, mulai dari Sikilang Air Bangis, Tiku, Pariaman, Padang, Bandar Sepuluh, Air Haji, Inderapura, Muko-muko, dan Kerinci.

Pada abad ke-14 hingga ke-18, Kerinci merupakan bagian dari Kerajaan Inderapura, yang berpusat di Inderapura, Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Setelah runtuhnya Kerajaan Inderapura, Kerinci merupakan kawasan yang memiliki kekuasaan politik tersendiri.

Pada masa pemerintahan Hindia-Belanda, Kerinci masuk ke dalam Karesidenan Jambi (1904-1921), kemudian berganti di bawah Karesidenan Sumatra's Westkust (1921-1942). Pada masa itu, Kerinci dijadikan wilayah setingkat onderafdeeling yang dinamakan Onderafdeeling Kerinci-Indrapura. Setelah kemerdekaan, status administratifnya dijadikan luhak dan dinamakan Luhak Kerinci-Indrapura. Sedangkan Kerinci sendiri, diberi status daerah administratif setingkat kewedanaan.